Monday, December 13, 2010

Paper Public Relation Profesional di Era Global (Tugas 2- PR)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Definisi Public Relation

Merupakan jembatan komunikasi untuk memberi informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati dan membangkitkan ketertarikan masyarakat supaya mengerti dan menerima sebuah situasi dengan menciptakan program-program secara terencana. Tugas utama PR adalah menyampaikan informasi dan membangun citra perusahaan dan produknya, namun sebetulnya juga menyangkut upaya-upaya untuk membentuk kesan positif perusahaan dalam benak setiap orang.
Rute pokok operasi humas adalah komunikasi getok tular (word of mouth), artikel pers (press and news stories) dan rekomendasi personal. Tujuannya adalah, untuk menempatkan perusahaan dan produknya dalam memori serta pembicaraan masyarakat dalam artian positif. Karena informasi muncul dalam bentuk berita, maka informasi ini memiliki bobot yang lebih.

1.2.      Definisi Profesional
Seorang profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Orang tersebut juga merupakan anggota suatu entitas atau organisasi yang didirikan seusai dengan hukum di sebuah negara atau wilayah. Meskipun begitu, seringkali seseorang yang merupakan ahli dalam suatu bidang juga disebut "profesional" dalam bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah entitas yang didirikan dengan sah.
Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Hal ini juga pengaruh terhadap penampilan atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan di profesinya.

1.3.      Definisi Globalisasi
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara

BAB II
HASIL PENULISAN

2.1.      Public Relation Profesional di Era Global
Public Relation dalam terminology bahasa Indonesia diartikan sebagai Hubungan Masyarakat (biasa disingkat Humas). Dari arti tersebut maka dapat dijabarkan seorang Public Relation harus dapat membangun hubungan dengan masyarakat melalui citra positif perusahaan yang ia wakili. Bahkan di Indonesia sendiri telah dimunculkan UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dimaksud khususnya berkaitan dengan hak dan kewajiban pemohon informasi serta hak dan kewajiban pengelola informasi.

Globalisasi: dunia tanpa batas, kentara sekali saat ini batas-batas antar negara, batas social, ekonomi serta budaya sudah dikaburkan melalui media internet. Setiap detik kita dibanjiri informasi paling baru melalui internet. Kondisi ini biasa disebut sebagai Era 2.0, Era dimana akses reputasi perusahaan menjadi lebih terbuka dan langsung ke publik, dalam hal ini customer perusahaan itu sendiri. Akses social media yang sudah membumi dan menjadi teman kesehari-harian publik membuat publik memiliki power yang besar membentuk opini, menyebarkan berita, dan mempengaruhi publik lain akan sebuah isu perusahaan.

Sebelum era PR 2.0, akses ini hanya bisa melalui media massa.  Saat itu, power media sangat kuat.  Media menjadi akses satu-satunya untuk membentuk opini, menyebarkan berita dan mempengaruhi publik.  Komunikasi berlangsung 2 arah (timbal balik) antara perusahaan dengan publik, tapi melalui perantara media.  Sehingga akses menjadi tidak langsung, berlangsung lebih lama, dan banyak noise komunikasi yang terjadi.

Segala informasi yang dimuat secara online ini, sangat susah dikontrol penyebarannya. Peran PR di era 2.0 menjadi semakin kompleks, maka PR 2.0 yang mengerti perkembangan ini, akan juga memantau opini-opini yang terjadi diranah social media, yang merupakan media langsungnya publik menuangkan segenap pikiran-pikirannya, termasuk potensinya untuk menyebarkan isu perusahaan (Breakenridge, 2009).
  1. Monitoring perusahaan di social media termasuk Blog, Twitter, Facebook.  Hal ini bisa dilakukan dengan berlangganan Google Alert, yang nantinya akan mendeteksi keyword-keyword yang berhubungan dengan perusahaan dan hasil deteksi ini akan dikirimkan ke email kita.  Begitu juga dengan fitur Facebook dan Twitter.
  2. Enggagement/lobbying dengan social media influencer, seperti Blogger dan Twitter yang memiliki banyak pengikut.  Seperti media relations untuk posisi tanggung jawab PR, perlu juga diadakan social media influencer relations yang menjadi perhatian khusus divisi PR sebuah perusahaan.
  3. Tetap meningkatkan kualitas dengan media massa konvensional dan online, terutama pimpinan media terkait sehingga level lobbying tetap bisa terjaga.
  4. Tanggap jika melihat ada isu langsung yang kira-kira memiliki potensi negatif bagi reputasi perusahaan, dan langsung disikapi bijaksana dengan barometer reputasi perusahaan sebagai taruhan utamanya, dan bukan tentang siapa yang benar siapa yang salah (Breakenridge, 2009).
DAFTAR PUSTAKA


http://davefleet.com/
http://communication.howstuffworks.com/
http://humasbatam.com/
http://afrilwibisono.wordpress.com

Paper 2 untuk Mata Kuliah Public Relation 1
Anita Achmad
S1 Hospitality/ semester 7
STIPRAM Yogyakarta

No comments: